Tradisi unik dan pemandangan berbeda dilakukan warga Madiun selama bulan ramadhan, yakni dengan menjadikan tempat kramat atau punden, sebagai pusat perbelanjaan.
Tempat kramat atau Punden Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun berubah mennadi ramai dikunjungi warga dari berbagai usia. Pihak pemerintah desa sengaja merubahnya menjadi pasar tradisional. Yakni Pasar Pundensari yang menjajakan aneka takjil dan makanan serta minuman tradisional .
Uniknya, untuk mendapatkan makanan tradisional maupun takjil yang diinginkan, pembeli harus menggunakan keping bambu yang memiliki nilai. Keping bambu ini sudah disediakan pihak panitia pasar dengan ditukar dengan uang. Untuk satu keping bambu berwarna putih, senilai Rp 2 ribu, kuning senilai Rp 5 ribu, hijau senilai Rp 10 ribu dan merah Rp 20 ribu.
Menurut Nuryati panitia Pasar Pundensari, digelar setiap sore atau menjelang berbuka puasa. Pasar selalu ramai dikunjungi warga, baik warga desa setempat maupun warga sekitar Desa Gunungsari.
Sedangkan bagi pedagang mengaku senang dengan adanya Pasar Pundensari ini. Sebab bisa menjajakan aneka minuman mulai dawet, jenang, rujak, gado gado, hingga gorengan ketela.
Warga tidak menyadari meski lokasinya di sebuah punden. “Dipilihnya lokasi di punden lantaraan tempatnya sejuk dan nyaman, juga ingin menjadikan pasar Pundensari sebagai tempat wisata lokal,” kata Nuryati.
Oleh karena itu, selain disediakan tempat berjualan aneka takjil juga disediakan tempat untuk wahana bermain khusus anak anak. Juga tempat warga untuk swafoto di area Pasar Pundensari. (pul)
Sumber : http://pojokpitu.com/baca.php?idurut=81597