Desa Wisata Gunungsari memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi pariwisata. Itu memiliki kemampuan untuk menggabungkan kekayaan budaya, keindahan alam, dan keramahtamahan penduduk lokal dengan kemajuan teknologi. Salah satu upaya yang menonjol adalah digitalisasi informasi, yang memungkinkan masyarakat setempat dan wisatawan mengakses berbagai data dan layanan terkait pariwisata desa. Inovasi digital yang terpadu menjadikan Desa Gunungsari semakin dikenal luas, menunjukkan bahwa kemajuan teknologi dapat bersatu dengan pelestarian warisan budaya.
Digitalisasi ini dimulai dengan pembuatan situs web interaktif yang berisi profil desa, kalender kegiatan seni dan budaya, rekomendasi akomodasi, dan informasi kontak pemandu lokal. Platform ini menyediakan informasi menyeluruh tentang potensi wisata desa. Selain itu, akun media sosial resmi aktif mempromosikan keunikan desa seperti tari, kerajinan tangan, dan makanan tradisional. Bahkan sebelum pergi, orang-orang dapat menikmati keindahan alam Gunungsari dan keramahan penduduknya melalui konten foto dan video yang menarik.
Selanjutnya dalam mendukung digitalisasi adalah pengembangan aplikasi seluler. Aplikasi ini dibuat agar pengunjung dapat merencanakan perjalanan mereka secara mandiri dan lebih efektif. Semua fitur yang terintegrasi di platform ini, termasuk daftar pemandu tur, menu penunjuk jalan, dan sistem reservasi homestay, semuanya mudah diakses. Selain itu, sistem pemesanan yang jelas dan real-time membantu penduduk desa yang mengelola homestay atau pemandu wisata. Oleh karena itu, bisnis lokal dan wisatawan lebih banyak berinteraksi satu sama lain, mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisata adalah bukti keberhasilan digitalisasi ini. Desa Wisata Gunungsari juga meraih Juara 1 Anugerah Desa Wisata 2024 (ADWI 2024) dalam kategori digital. Penghargaan ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi dapat membantu pertumbuhan destinasi pariwisata perdesaan. Para juri menilai aspek teknis dan kebermanfaatan sosial dari program digital yang digunakan. Aspek ini mencakup aksesibilitas informasi dan kemampuan masyarakat desa untuk menggunakan teknologi.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, pengelola pariwisata, dan komunitas pemuda desa adalah komponen penting lainnya. Untuk memastikan bahwa semua orang dalam komunitas memahami cara menggunakan media digital dengan baik, mereka dilatih dalam bidang teknologi informasi. Pembuatan konten kreatif, manajemen media sosial, penggunaan sistem pemesanan online, dan pengelolaan database wisatawan adalah semua materi yang diajarkan dalam kursus ini. Oleh karena itu, digitalisasi bukan hanya ide, tetapi juga keterampilan yang dapat dipraktikkan yang dapat diperluas.
Desa-desa lain juga mendapat inspirasi dari Penghargaan ADWI 2024 kategori digital. Desa Gunungsari menunjukkan bahwa digitalisasi bukan hanya masalah infrastruktur; itu juga tentang kesadaran masyarakat untuk beradaptasi dan berkembang di era kontemporer. Piala yang diterima bukan sekadar tanda keberhasilan; itu adalah inspirasi untuk menggunakan teknologi dengan lebih baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, melestarikan budaya, dan mempromosikan keindahan alam.
Agar digitalisasi informasi desa wisata berhasil, diperlukan komitmen berkelanjutan. Untuk mempertahankan momentum positif, diperlukan perawatan infrastruktur teknologi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan inovasi berkelanjutan. Diharapkan bahwa setiap peningkatan fitur digital akan membuat pengunjung lebih nyaman dan sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal dan lingkungan. Desa Wisata Gunungsari telah menunjukkan melalui tindakan strategis ini bahwa tradisi dan inovasi dapat bekerja sama dengan baik. (Kahfi A. Aziz)