PENGUATAN RELASI SOSIAL DALAM KEGIATAN ARISAN POKDARWIS

Di Desa Gunungsari, kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menjadi pilar penting dalam mempererat hubungan sosial warga setempat. Arisan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pertemuan dan kumpul-kumpul sosial, tetapi juga sebagai wadah untuk saling memberi kabar, bertukar informasi, berdiskusi, tanya jawab, dan mengevaluasi kegiatan selama pertemuan bulanan. Dalam konteks ini, Arisan merupakan alat strategis untuk mempromosikan rasa persatuan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pariwisata berbasis masyarakat.

Setiap bulannya, warga Pokdarwis berkumpul bersama untuk melaksanakan kegiatan adat Arisan. Anda dapat saling mengenal lebih baik dalam suasana sosial dan santai. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk berbagi cerita dan pengalaman terkait pengembangan desa wisata. Pertemuan sosial sering kali memberikan kesempatan untuk mendiskusikan berbagai topik, mulai dari strategi pemasaran produk pariwisata hingga melestarikan budaya lokal. Melalui pertemuan ini para anggota Pokdarwis dapat saling memberikan informasi dan ide-ide baru yang dapat diterapkan dalam operasional desa wisata. Apabila salah satu anggota memiliki pengalaman mengelola media sosial promosi, maka bisa berbagi cara dan trik kepada anggota lainnya. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang positif di mana setiap orang merasa dilibatkan dan dapat berkontribusi.

Salah satu aspek penting dari kegiatan arisan adalah sesi diskusi dan tanya jawab yang diadakan setelah acara utama. Selama sesi ini, anggota akan memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berbagi masalah yang mereka hadapi dalam mengembangkan bisnis dan aktivitas pariwisata mereka. Diskusi ini sangat bermanfaat karena memberi anggota kesempatan untuk mempelajari perspektif baru dari kolega mereka. Sebagai contoh, jika seorang anggota menghadapi tantangan dalam menarik pengunjung ke destinasinya, ia dapat mencari saran dari anggota lain yang memiliki pengalaman serupa. Dengan demikian, setiap permasalahan dapat dipecahkan bersama dan terciptalah rasa persatuan dan kesatuan di antara para anggota Pokdarwis.

Pembahasan biasanya dilanjutkan dengan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan pada bulan sebelumnya. Evaluasi ini penting untuk mengetahui apa yang berjalan dengan baik dan apa yang perlu ditingkatkan. Dalam pertemuan bulanan ini, masing-masing Divisi Pengelola Pokdarwis menyampaikan laporan mengenai program dan kegiatan yang dijalankan. Evaluasi ini memungkinkan setiap anggota untuk memahami kemajuan yang telah dicapai sejauh ini dan tantangan yang perlu ditangani di masa mendatang. Anggota lain dapat menawarkan ide-ide inovatif untuk mempromosikan produk khusus desa untuk meningkatkan penjualannya apabila promosi desa wisata dirasa masih kurang efektif. Hal ini menciptakan rasa tanggung jawab bersama atas keberhasilan program yang dilaksanakan.

Kegiatan Pokdarwis Arisan juga berperan dalam mempererat persatuan masyarakat Desa Gunungsari. Dengan melibatkan warga desa dalam setiap pertemuan arisan, mereka akan lebih merasa terhubung dengan kegiatan pengembangan pariwisata desanya. Ini sangat penting. Karena semakin banyak orang yang terlibat, maka semakin besar kemungkinannya untuk memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Memperkuat tali silaturahmi melalui kegiatan sosial di Pokdarwis tidak hanya bermanfaat bagi anggota kelompok, namun juga berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Seluruh penduduk desa akan mendapatkan manfaat jika para anggota bekerja sama lebih erat dan berupaya lebih keras dalam pengembangan pariwisata di desa tersebut. Peningkatan wisatawan tidak hanya berkontribusi pada penyediaan jasa pariwisata, tetapi juga meningkatkan pendapatan pedagang lokal. Dengan adanya kerja sama anggota Pokdarwis dalam acara sosial ini, Desa Gunungsari semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik. Hal ini tidak hanya meningkatkan jumlah pengunjung, namun juga membuat lebih banyak orang mengenal keragaman budaya dan masakan lokal. (Rahadian Dwi Oktianto)

Still hungry? Here’s more