Desa Gunung Sari di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi besar dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, desa ini menghadapi tantangan berupa meningkatnya volume sampah plastik. Sampah plastik, yang sulit terurai secara alami, menjadi ancaman bagi kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Namun, Desa Gunung Sari kini berhasil menemukan solusi inovatif dengan memanfaatkan teknologi pirolisis untuk mengolah sampah plastik menjadi solar energi baru terbarukan (EBT). Program ini tidak hanya menjadi jawaban atas permasalahan sampah plastik, tetapi juga membawa manfaat ekonomi dan energi bagi masyarakat desa.
Proses dimulai dari upaya masyarakat Desa Gunung Sari untuk memilah sampah plastik sejak dari rumah tangga. Dengan bantuan pemerintah daerah dan dukungan organisasi lingkungan, warga diedukasi tentang pentingnya memilah sampah, terutama plastik, dari jenis sampah lainnya seperti organik dan logam. Sampah plastik yang terkumpul disetorkan ke tempat pengumpulan yang telah disediakan di setiap dusun. Sistem bank sampah juga diperkenalkan untuk memberikan insentif ekonomi kepada warga yang aktif mengumpulkan dan memilah sampah plastik. Upaya ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah secara berkelanjutan.
Sampah plastik yang telah terpilah kemudian disimpan di fasilitas penyimpanan khusus yang dikelola oleh desa. Fasilitas ini dirancang untuk menyimpan sampah plastik dalam kondisi yang bersih dan terorganisir. Plastik yang telah terkumpul dikelompokkan berdasarkan jenisnya, seperti polietilena tereftalat (PET), polipropilena (PP), atau polietilena (PE). Proses ini penting untuk memastikan bahwa bahan baku yang digunakan dalam pirolisis memiliki kualitas yang optimal. Plastik juga dibersihkan dari sisa makanan atau bahan berbahaya lainnya sebelum diproses lebih lanjut. Dengan fasilitas yang memadai, Desa Gunung Sari memastikan bahwa setiap langkah dalam pengelolaan sampah dilakukan secara efisien dan terencana.
Proses utama dalam pengelolaan sampah plastik di desa ini adalah pirolisis, yaitu teknologi termokimia yang menguraikan plastik menjadi bahan bakar cair melalui pemanasan pada suhu tinggi tanpa adanya oksigen. Sampah plastik yang terkumpul dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis, di mana plastik akan mencair dan terurai menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses ini menghasilkan tiga produk utama: minyak pirolisis, gas sintetis, dan residu karbon. Minyak pirolisis menjadi bahan dasar untuk produksi solar EBT, sedangkan gas yang dihasilkan digunakan sebagai bahan bakar untuk memanaskan reaktor, sehingga proses ini hemat energi dan ramah lingkungan. Residu karbon yang tersisa juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan batubara sintetis atau produk lainnya.
Solar EBT yang dihasilkan dari minyak pirolisis ini memiliki kualitas yang baik dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat. Solar ini digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor, generator listrik, dan mesin pertanian. Dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan bakar, Desa Gunung Sari berhasil mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus memberikan solusi untuk permasalahan limbah plastik. Selain itu, program ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa, seperti peluang kerja di fasilitas pengolahan sampah dan pendapatan tambahan dari pengumpulan plastik.
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang teknologi pirolisis, pemerintah Desa Gunung Sari rutin mengadakan demonstrasi dan sosialisasi. Dalam acara ini, masyarakat diajak melihat langsung bagaimana sampah plastik diubah menjadi solar EBT. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan sekaligus memperkenalkan manfaat ekonomi dan energi dari program ini. Demonstrasi ini juga menjadi ajang untuk memperkuat dukungan masyarakat terhadap upaya desa dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah strategis yang terorganisir, Desa Gunung Sari di Madiun berhasil menjadi contoh desa yang sukses memanfaatkan teknologi pirolisis untuk mengelola sampah plastik. Program ini tidak hanya memberikan solusi atas permasalahan lingkungan, tetapi juga memperkuat kemandirian energi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan teknologi, pengelolaan sampah plastik dapat diubah menjadi peluang yang bermanfaat bagi lingkungan dan generasi mendatang. ( Ilham Manziz Wiratno )