Desa Wisata Berwawasan Lingkungan Hidup

Pasar Pundensari adalah pasar yang ramah lingkungan dengan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai.

Desa wisata sering menjadi pusat aktivitas ekonomi sekaligus menjadi daya tarik utama untuk wisatawan. Pasar Pundensari didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan produk lokal dan menjaga kelestarian lingkungan dan budaya. Pasar ini beroperasi setiap akhir pekan dan menjadi tempat berkumpulnya penduduk desa serta wisatawan yang ingin merasakan suasana pasar tradisional yang autentik. Desa wisata yang berada di Desa Gunungsari selain menjadi destinasi liburan, tetapi juga menjadi contoh penerapan sebuah konsep hidup berkelanjutan. Hal tersebut menjadi daya tarik banyak orang karena inovasi yang telah diciptakan yaitu Pasar Pundensari, sebuah pasar yang menerapkan kondisi ramah lingkungan juga menambah nilai estetika dan tradisional dari produk yang dijual. Langkah ini dapat memperkuat citra desa wisata sebagai salah satu destinasi yang peduli terhadap isu global.

Plastik yang sering dipakai untuk kemasan makanan dan minuman dapat menjadi ancaman yang serius untuk ekosistem global. Penggunaan produk plastik yang tinggi dan dengan waktu yang singkat diperlukan ratusan tahun untuk terurai. Pasar Pundensari menerapkan lima nilai, antara lain tradisional, budaya, jadul, unik, no plastic. Tidak hanya mendukung gaya hidup yang ramah lingkungan, tetapi dari nilai ini juga menghidupkan kembali tradisi lokal yang perlu dilestarikan. Produk tradisional yang disajikan dilakukan dengan cara yang khas untuk menarik pembeli.

Pasar Pundensari diciptakan dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, yang didorong oleh pembatasan penggunaan plastik sekali pakai. Produk makanan dan minuman yang berada di pasar ini dijual dengan kemasan alami, antara lain anyaman bambu, daun pisang, batok kelapa, dan masih banyak lagi. Adanya nilai ini, Pasar Pundensari dapat berkontribusi signifikan untuk mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan. Pasar Pundensari juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

Pasar Pundensari tidak hanya mengutamakan prinsip berkelanjutan tetapi dapat menjadi ruang edukasi dan pelestarian tradisi. Salah satu inovasi menarik di Pasar Prundensari adalah sistem transaksi yang melibatkan penukaran uang dengan kayu. Setiap pengunjung yang datang ke pasar ini dapat menukarkan uang mereka dengan potongan kayu yang berfungsi sebagai alat tukar. Kayu ini kemudian digunakan untuk bertransaksi dengan para pedagang di pasar. Selain itu, penggunaan kayu sebagai alat tukar juga mengingatkan pengunjung akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan sumber daya yang ada. Desa wisata yang diciptakan ini tidak hanya memberikan pengalaman yang unik, tetapi juga menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

oppo_0

Selain berbelanja, Pasar Pundensari juga menjadi tempat untuk berbagai aktivitas budaya. Pertunjukan musik tradisional dan tarian sering diadakan untuk menghibur dan mendidik pengunjung tentang budaya lokal. Ini adalah cara yang efektif untuk menjaga tradisi tetap hidup dan menarik minat. Salah satu daya tarik utama Pasar Pundensari adalah interaksi sosial yang terjadi di antara pengunjung dan pedagang. Dalam suasana yang akrab, pengunjung dapat berbincang-bincang dengan para pedagang, mendengarkan cerita di balik produk yang mereka jual, dan bahkan belajar tentang cara memasak makanan tradisional. Ini adalah kesempatan yang berharga untuk memperkuat ikatan sosial dan saling mengenal antar warga. Pasar Pundensari di Desa Gunungsari adalah contoh nyata bagaimana tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Adanya komitmen untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, pasar ini tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal. Pasar Pundensari menunjukkan bahwa perubahan dimulai dari langkah kecil yang konsisten dan berkelanjutan. Pasar Pundensari bukan hanya tempat berbelanja, tetapi juga simbol harapan dan inspirasi bagi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. ( Hanifa Armadani )

 

Still hungry? Here’s more