Pemberdayaan perempuan menjadi kunci transformasi sosial dan ekonomi di berbagai daerah, tak terkecuali di Desa Wisata Gunungsari. Melalui serangkaian inisiatif yang komprehensif, perempuan di Desa Wisata Gunungsari kini telah mengubah potensi mereka menjadi kekuatan penggerak pariwisata lokal yang berkelanjutan dan bermartabat. Di Desa Wisata Gunungsari, perempuan memainkan peran paling utama dalam mengembangkan dan menghidupkan destinasi pariwisata melalui berbagai kegiatan dan pelatihan yang berkelanjutan. Salah satu kontribusi signifikan mereka adalah dalam bidang kuliner dan pelayanan pariwisata.
Pelatihan waitress dan table setting dilakukan untuk mempersiapkan pelayanan terbaik kepada pengunjung nantinya. Pelatihan yang diberikan ini dapat meningkatkan kemampuan waitress. Melalui pelatihan ini, mereka dibekali keterampilan profesional dalam menyambut tamu, memberikan rekomendasi menu, dan menyajikan hidangan dengan estetika yang menawan. Tujuan utamanya adalah menciptakan pengalaman kuliner yang berkesan bagi setiap wisatawan yang berkunjung terutama dengan menunjukkan teknik-teknik profesional dalam table setting.
Selain keahlian dalam pelayanan restoran, perempuan di Desa Wisata Gunungsari juga mengembangkan keterampilan floristry. Sebagai bentuk pemanfaatan bunga lokal secara indah dan menjadikan perempuan sebagai florist yang mahir. Pelatihan ini fokus pada pemanfaatan bunga-bunga lokal melalui teknik penataan, komposisi, dan pengemasan yang artistik. Melalui keahlian ini, mereka mampu menciptakan dekorasi floral yang tidak sekadar indah, tetapi juga menceritakan identitas budaya setempat, dan memperkaya pengalaman wisata di Desa Gunungsari.
Peran mereka tidak berhenti pada aspek kuliner dan dekorasi. Banyak perempuan di desa ini bertindak sebagai tutor budaya yang bertugas melestarikan dan memperkenalkan warisan budaya lokal kepada wisatawan. Mereka dengan bangga memperagakan tarian tradisional, memperkenalkan permainan rakyat, dan mengajarkan kerajinan tangan khas daerah. Melalui cara ini, mereka tidak hanya menjaga kelestarian budaya, tetapi juga memberikan pengalaman autentik dan mendalam bagi pengunjung.
Kemampuan berbahasa asing menjadi keunggulan lain yang dimiliki perempuan di Desa Wisata Gunungsari, memungkinkan mereka berperan sebagai pemandu wisata. Mereka berperan sebagai pemandu wisata yang komunikatif, mampu menyambut dan mengarahkan wisatawan asing dengan ramah. Sebagai pemandu wisata, perempuan dengan kemampuan berbahasa asing ini dapat memberikan pengalaman yang lebih berkesan bagi turis yang berkunjung ke Desa Wisata Gunungsari. Kemampuan mereka menjembatani komunikasi antara penduduk lokal dan turis menjadikan pengalaman wisata lebih bermakna dan menyenangkan.
Kontribusi perempuan di Desa Wisata Gunungsari juga meluas pada aspek pemeliharaan destinasi secara fisik. Perempuan di Desa Wisata Gunungsari bertanggung jawab penuh dalam menjaga kebersihan, merawat infrastruktur, dan memastikan fasilitas wisata sehingga selalu dalam kondisi prima. Upaya perempuan dalam melakukan pemeliharaan destinasi secara langsung mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pengunjung di Desa Wisata Gunungsari. Tujuan utama dari pemeliharaan destinasi secara fisik ini agar pengembangan pariwisata menjadi berkelanjutan.
Melalui keberagaman peran dan keterampilan yang dimiliki perempuan di Desa Wisata Gunungsari, dapat dibuktikan kontribusi substansial mereka yang luar biasa. Perempuan tidak sekadar menjadi pendukung, melainkan sebagai aktor utama dalam mengembangkan pariwisatadan destinasi wisata yang berkualitas, melestarikan budaya lokal, ramah lingkungan, dan dapat menjamin keberlanjutan destinasi wisata di Desa Wisata Gunungsari. Semangat perempuan dalam melestarikan budaya, memberikan layanan prima, dan menciptakan pengalaman wisata yang berkesan bagi wisatawan, menjadikan Desa Wisata Gunungsari sebagai model pengembangan pariwisata berbasis pemberdayaan perempuan. (Hanifa Armadani)